PEMBUATAN TEST KIT UNTUK PENENTUAN KESADAHAN TOTAL
Teori
Secara operasional, kesadahan air dedefinisikan sebagai jumlah konsentrasi kation dalam air yang dapat membentuk kompleks yang tidak larut jika bereaksi dengan sabun. Walaupun sebagian besar kation-kation logam yang bervalensi dua dan tiga memberikan kontribusi trhadap nilai kesadahan air, ion kalsium dan magnesium merupakan ion-ion yang terpenting kontribusinya. Kesadahan total ditentukan dengan cara titrasi kompleksometri dengan EDTA pada pH buffer 10. Eriochrome Black T (EBT) atau calmagite biasanya digunakan sebagai indikator visual. Kesadahan total biasanya dinyatakan sebagai mg CaCO3/liter.
Reaksi-reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut
Ca2+ + Indikator → Ca-Indikator (merah)
Ca2+ + H2Y2- à CaY2- + 2H+
Ca-Indikator + H2Y2- à CaY2- + 2H+ + Indiator bebas (biru)
Untuk meningkatkan sensitivitas test kit maka dalam larutan sampel perlu ditambahkan kompleks Mg-EDTA dalam jumlah yang sangat sedikit karena indikator tersebut memberikan titik akhir titrasi yang jelas dengan magnesium, tetapi memberikan titik akhir titrasi yang kurang bagus dengan ion lain, seperti kalsium. Pada saat larutan buffer ditambahkan ke dalam sampel, maka ion magnesium akan diusir oleh ion kalsium karena kompleks kalsium dengan EDTA lebih kuat dibandingkan kompleks magnesium dengan EDTA. 1 mL EDTA 0,1 N setara dengan 200 mg CaCO3.
Prosedur
A. Penentuan volume tetesan test kit
1. Isilah botol plastik 10 mL dengan akuades sebanyak 10 mL.
2. Teteskan air dalam botol plastic tersebut ke dalam gelas ukur 10 mL sebanyak 40 tetes. Posisi botol diusahakan tegak lurus. Lakukan prosedur ini sebanyak tiga kali.
3. Catat volumenya dan hitunglah rata-rata volume pertetes larutan.
B. Pembakuan larutan standar EDTA
Prosedur pembakuan larutan standar EDTA dapat dilihat pada petunjuk praktikum kimia analitik II pada materi penentuan kadar campuran Ca dan Mg.
C. Uji coba test kit
1. Sampel dalam labu ukur ditambahkan akuades sampai garis tanda dan dikocok sampai homogen.
2. Dipipet 10, 0 mL sampel dan dimasukkan ke dalam gelas beker 25 mL.
3. Tambahkan 0,5 mL larutan buffer salmiak dan 0,5 mL larutan indikator.
4. Laruatn ditetesi larutan test kit setetes demi setetes sehingga terjadi perubahan warna dari merah ke biru.
5. Hitunglah kesadahan totalnya dalam mg CaCO3/liter
D. Data pengamatan
1. Penentuan volume tetesan kit
2. Pembakuan larutan EDTA
3. Penentuan kesadahan total
E. Perhitungan
1 mL EDTA 0,1 N setara dengan 200 mg CaCO3
CaCO3 (mg/L) = VEDTA x NEDTA x 100.000
Vsampel x 2
Keterangan:
Volume EDTA dan volume sampel dalam satuan mililiter
10 Mei 2009
7 Mei 2009
Wow...!! Kimia juara lagi!!
Kompetisi Mawapres yang tiap tahun diadakan mulai dari tingkat fakultas sampai tingkat universitas telah diraih lagi oleh Kimia. Tahun lalu Eka Dian berhasil membawa gelar juara 1 Mawapres tingkat fakultas yang kemudian dilanjutkan ke tingkat universitas dan memperoleh juara 2. Kali ini giliran Gytha D. F. D yang jadi jawaranya. Berbekal juara 1 Mawapres di tingkat fakultas, Gytha melenggang ke tingkat universitas, and...voila,,berhasil meraih juara 1 di tingkat universitas. Wah hebat banget kan?! Peristiwa ini tentu sangat menggembirakan karena ini merupakan pertama kalinya untuk Kimia berhasil menjadi juara 1 Mawapres tingkat universitas, Dan tidak hanya mengharumkan nama FSAINTEK saja tapi juga dept Kimia dan tentu saja HIMAKI kita tercinta ini mengingat Gytha pernah tercatat sebagai staf ahli divisi Diklar pada tahun kepengurusan 2008. Tentu saja kita tidak melewatkan wawancara eksklusif bersama sang jawara. Berikut cuplikannya..
HIMAKI : "Waduh...selamat ya mbak! Gimana nih rasanya waktu pertama kali denger jadi juara 1 Mawapres?"
Gytha : "Waktu yang tingkat fakultas itu ya senenglah..tapi ya biasa aja. Waktu yang tingkat universitas tuh gimana ya rasanya, gak percaya sebenernya, kaget, shock, campur aduklah pokoknya. Kata pertama yang aku ucapin waktu dikabarin panitianya tuh 'Loh..kok aku?!' gitu"
HIMAKI : "Gimana sih awalnya bisa jadi Mawapres?"
Gytha : "Awalnya ditawarin sama bu Usreg n Pak Budi, terus ya aku terima. Setelah itu mulai deh nyiapin bekal2 persiapannya"
HIMAKI : "Aspek apa aja sih mbak yang diseleksi atau dinilai untuk jadi Mawapres?"
Gytha : "Yang diseleksi tuh karya tulis, kepribadian, kemampuan bahasa inggris, terus juga organisasi atau ekstra kurikuler"
HIMAKI : "Setiap kesuksesan tuh kan pasti ada aja kendalanya. Apa aja kesulitan/kendala yang dialami mbak Gytha selama itu?"
Gytha : "ya lumayan sih..apa ya? Oiya, masalah bahasa inggris, tapi aku pasrah aja waktu itu. Terus juga masalah karya tulis. Jadi waktu itu aku udah bikin karya tulis tapi karena something jadi karya tulisnya gak boleh pakek judul itu. Yah, terpaksa ganti judul padahal waktunya cuman sehari, jadi sampai malem2 gitu ngerjainnya besok paginya udah harus dikumpulin"
HIMAKI : "Waduh berat juga ya.. Tapi pasti ada dong motivatornya?! Kalau boleh tau sapa aja sih?"
Gytha : "Oiya pasti ada. Orang tua-ku, Randi-ku, Temen2-ku, sama bu Aning"
HIMAKI : "Setelah jadi Mawapres ini perubahan apa yang terjadi pada diri sendiri n dari orang2 sekitar mbak?"
Gytha : "Gak ada yang berubah tuh..Tapi ada sih, Jadi sekarang kalau mau ngelakuin sesuatu yang aneh2 dipikir2 dulu coz takutnya muncul omongan 'masak Mawapres kayak gitu' kan jadinya juga gak enak nantinya"
HIMAKI : "Pesan2 apa mbak yang bisa diberikan buat adek2 angkatan agar juara Mawapres tetap bisa bertahan di Kimia?"
Gytha : "Awalnya IP harus dipertinggi soalnya biarpun gak seberapa berpengaruh, tapi IP merupakan seleksi pertama untuk jadi kandidat Mawapres. Terus bagi yang IPnya sudah tinggi, diharapkan kesadarannya untuk mempersiapkan yang lain2 juga coz gak cuman IP tapi organisasi, karya tulis, kepribadian, dll juga dinilai"
HIMAKI : " Oke deh kalau gitu segini aja wawancaranya. Makasih ya mbak udah nyempetin waktunya. Gut luck"
Gytha : " Oke sama2.."
Oke, itu tadi sedikit cuplikan wawancara kita dengan sang jawara 1 Mawapres Unair th. 2009. Semoga ada yang bisa kita pelajari dan ambil manfaatnya. Buat tmn2 yang ingin mengikuti jejak Gytha D. F. D sebagai Mawapres Unair, jangan pernah puas dengan apa yang sudah kita dapatkan dan jangan pernah berhenti berusaha. Semangat!! Excellent Chemistry, Bravo HIMAKI!!
HIMAKI : "Waduh...selamat ya mbak! Gimana nih rasanya waktu pertama kali denger jadi juara 1 Mawapres?"
Gytha : "Waktu yang tingkat fakultas itu ya senenglah..tapi ya biasa aja. Waktu yang tingkat universitas tuh gimana ya rasanya, gak percaya sebenernya, kaget, shock, campur aduklah pokoknya. Kata pertama yang aku ucapin waktu dikabarin panitianya tuh 'Loh..kok aku?!' gitu"
HIMAKI : "Gimana sih awalnya bisa jadi Mawapres?"
Gytha : "Awalnya ditawarin sama bu Usreg n Pak Budi, terus ya aku terima. Setelah itu mulai deh nyiapin bekal2 persiapannya"
HIMAKI : "Aspek apa aja sih mbak yang diseleksi atau dinilai untuk jadi Mawapres?"
Gytha : "Yang diseleksi tuh karya tulis, kepribadian, kemampuan bahasa inggris, terus juga organisasi atau ekstra kurikuler"
HIMAKI : "Setiap kesuksesan tuh kan pasti ada aja kendalanya. Apa aja kesulitan/kendala yang dialami mbak Gytha selama itu?"
Gytha : "ya lumayan sih..apa ya? Oiya, masalah bahasa inggris, tapi aku pasrah aja waktu itu. Terus juga masalah karya tulis. Jadi waktu itu aku udah bikin karya tulis tapi karena something jadi karya tulisnya gak boleh pakek judul itu. Yah, terpaksa ganti judul padahal waktunya cuman sehari, jadi sampai malem2 gitu ngerjainnya besok paginya udah harus dikumpulin"
HIMAKI : "Waduh berat juga ya.. Tapi pasti ada dong motivatornya?! Kalau boleh tau sapa aja sih?"
Gytha : "Oiya pasti ada. Orang tua-ku, Randi-ku, Temen2-ku, sama bu Aning"
HIMAKI : "Setelah jadi Mawapres ini perubahan apa yang terjadi pada diri sendiri n dari orang2 sekitar mbak?"
Gytha : "Gak ada yang berubah tuh..Tapi ada sih, Jadi sekarang kalau mau ngelakuin sesuatu yang aneh2 dipikir2 dulu coz takutnya muncul omongan 'masak Mawapres kayak gitu' kan jadinya juga gak enak nantinya"
HIMAKI : "Pesan2 apa mbak yang bisa diberikan buat adek2 angkatan agar juara Mawapres tetap bisa bertahan di Kimia?"
Gytha : "Awalnya IP harus dipertinggi soalnya biarpun gak seberapa berpengaruh, tapi IP merupakan seleksi pertama untuk jadi kandidat Mawapres. Terus bagi yang IPnya sudah tinggi, diharapkan kesadarannya untuk mempersiapkan yang lain2 juga coz gak cuman IP tapi organisasi, karya tulis, kepribadian, dll juga dinilai"
HIMAKI : " Oke deh kalau gitu segini aja wawancaranya. Makasih ya mbak udah nyempetin waktunya. Gut luck"
Gytha : " Oke sama2.."
Oke, itu tadi sedikit cuplikan wawancara kita dengan sang jawara 1 Mawapres Unair th. 2009. Semoga ada yang bisa kita pelajari dan ambil manfaatnya. Buat tmn2 yang ingin mengikuti jejak Gytha D. F. D sebagai Mawapres Unair, jangan pernah puas dengan apa yang sudah kita dapatkan dan jangan pernah berhenti berusaha. Semangat!! Excellent Chemistry, Bravo HIMAKI!!
Langganan:
Postingan (Atom)