Sepatu bola ikonik Adidas ''Predator'' ditemukan mengandung PFC beracun dengan tingkat yang sangat tinggi 14 kali dari batas yang ditentukan oleh perusahaan itu sendiri [1], disusul oleh sepatu Nike “Tiempo”. Secara keseluruhan, 17 dari 21 sepatu bola dan setengah dari sarung tangan kiper yang diuji ditemukan mengandung PFC ionik seperti PFOA yang sangat berbahaya [2]. Lebih lanjut pada bola resmi Piala Dunia ''Brazuca‟ ditemukan bahan kimia berbahaya, NPE.
“Merek-merek seperti Adidas mungkin menjadi sponsor be-berapa pemain terhebat di dunia dan mengaku akan memper-juangkan permainan indah tetapi penyelidikan kami telah mengungkapkan mereka bermain kotor. Selagi mereka akan mendapatkan keuntungan yang melambung tinggi selama Piala Dunia, kami menuntut agar merek-merek ini berhenti mencurangi sepak bola dan membersihkan permainan mereka, “ kata Manfred Santen, Juru kampa-nye Detox Greenpeace Jerman.
Laboratorium independen menemukan bahan kimia seperti perfluorinated chemicals (PFC), nonylphenolethoxylates (NPEs), phthalates dan dimetilformamida (DMF) terkandung dalam produk dari ketiga perusahaan yang dibeli di tiga benua. Zat-zat berbahaya tersebut dapat larut dari produk ke dalam lingkungan atau masuk ke dalam rantai makanan. Be-berapa dari zat-zat tersebut ber-potensi menyebabkan kanker, mengganggu sistem hormonal atau dapat menjadi racun bagi reproduksi.
“Meskipun mereka telah berko-mitmen Detox, namun Nike dan Adidas gagal untuk mengatasi kecanduan toksik mereka. Atas nama para pemain, fans dan masyarakat lokal yang terkena dampak polusi air beracun, kami mendesak mereka untuk mengungkapkan data pem-buangan semua bahan kimia berbahaya kepada publik dan mengeluarkan rencana rinci penghapusan PFC secara bertahap, “kata Santen.
Hampir sepertiga produk yang diuji dibuat dan dijual di Indonesia dan kesemuanya mengandung bahan-bahan kimia berba-haya; mengancam sungai-sungai, lingkungan dan kesehatan masyarakat In-donesia. “Pemerintah Indo-nesia harus mengambil langkah-langkah progresif untuk menghilangkan ba-han-bahan kimia berbahaya tersebut dan bahan kimia berbahaya lainnya yang beredar di pasaran, dan untuk itu dibutuh-kan pemimpin yang 100% berko-mitmen terhadap masa depan bebas toksik”, imbuh Ahmad Ashov, Juru kampanye Detox Greenpeace Indonesia.
(Sumber : http://www.hijauku.com/2014/05/19/piala-dunia-tercemar-racun-kimia )
(Divisi Infokom Chemistry UA'14)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar